Mungkin foto ini memang didesign, diarahkan, diskenario, didibikin-bikin dan terserah apa pun sebutannya. 

Tapi message-nya sangat jelas, dan saya berdoa semoga anak saya sabar dan tangguh. 

Doa saya tersebut lebih-lebih saya tujukan untuk diri saya sendiri…

#every mom has their own battle

Mungkin engkau telah bosan
Mendengar kata rindu dan cinta dariku
Tapi apakah aku memiliki pilihan untuk mengatakannya kepada orang lain?

Oh my love for the first time in my life,
My eyes are wide open,
Oh my lover for the first time in my life,
My eyes can see,

I see the wind,
Oh I see the trees,
Everything is clear in my heart,
I see the clouds,
Oh I see the sky,
Everything is clear in our world,

Oh my love for the first time in my life,
My mind is wide open,
oh my lover for the first time in my life,
My mind can feel,

I feel the sorrow,
Oh I feel dreams,
Everything is clear in my heart,
Everything is clear in our world,
I feel the life,
Oh I feel love.

Tersenyum di saat yang tak tepat itu mematikan!

Kalimat tersebut langsung muncul ketika dalam suatu briefing tiba-tiba saja juragan menyebut nama saya sebagai pelaku pelecehan atas kapabilitasnya. Hanya karena sebuah senyum yang saya rasa dia analisa pada suasana hati yang tidak tepat. Baiklah, juragan adalah juragan yang mana dari pada kata-katanya adalah sabda dan menjadi syariat. Setelah briefing beberapa rekan langsung menepuk pundak saya dan berkata “sabar, lagi apes aja kamu”. Saya tersenyum kecut karena nasi *mlethis yang saya makan pun turut merayakan ketidakmampuan saya untuk meyakinkan juragan bahwa senyum saya sama sekali tidak ada kaitan dengan kapabilitasnya.

Kondisi sulit betapapun sakit tetap harus saya hadapi sekali lagi dengan senyum. Makin teguhlah keyakinan saya bahwa semangat juraganisme telah mendarah daging di lingkungan saya. Beberapa rekan sudah lama mengingatkan saya bahwa demi keselamatan karir di dunia sang juragan ini ada baiknya agar saya mulai berlatih menggulai kata-kata. Saya sangat berterimakasih atas perhatian rekan-rekan saya tersebut yang tampak prihatin dengan keadaan saya hahahaha, karena mendapat sorotan semacam ini dari juragan bukanlah pertama kali terjadi pada diri saya. Ceplas ceplos, ekspresionis, seenaknya sendiri dan tidak menghormati birokrasi (atau tata karma organisasi?) adalah beberapa hal yang melekat pada kehidupan sehari-hari saya. Tidak mengapa. Karena sesungguhnya yang ada dalam pikiran saya adalah bekerja sungguh-sungguh dan sepenuh hati yang terkadang membuat orang lain tertekan dan bahkan terluka oleh senyum saya hahahahaha. Setidaknya, sebelum jadi bos saya sudah tahu rasanya menjadi bawahan hahahaha

Akhirnya, jika memang senyum itu sudah tak tertahan lagi, saya sarankan carilah kondisi dan lokasi yang tepat:) Cheers

dalam ruang jeda

berhenti sejenak kemudian kembali berlari

Telah berkunjung

  • 983 pasang mata