You are currently browsing the monthly archive for February 2012.

Oh my love for the first time in my life,
My eyes are wide open,
Oh my lover for the first time in my life,
My eyes can see,

I see the wind,
Oh I see the trees,
Everything is clear in my heart,
I see the clouds,
Oh I see the sky,
Everything is clear in our world,

Oh my love for the first time in my life,
My mind is wide open,
oh my lover for the first time in my life,
My mind can feel,

I feel the sorrow,
Oh I feel dreams,
Everything is clear in my heart,
Everything is clear in our world,
I feel the life,
Oh I feel love.

Tersenyum di saat yang tak tepat itu mematikan!

Kalimat tersebut langsung muncul ketika dalam suatu briefing tiba-tiba saja juragan menyebut nama saya sebagai pelaku pelecehan atas kapabilitasnya. Hanya karena sebuah senyum yang saya rasa dia analisa pada suasana hati yang tidak tepat. Baiklah, juragan adalah juragan yang mana dari pada kata-katanya adalah sabda dan menjadi syariat. Setelah briefing beberapa rekan langsung menepuk pundak saya dan berkata “sabar, lagi apes aja kamu”. Saya tersenyum kecut karena nasi *mlethis yang saya makan pun turut merayakan ketidakmampuan saya untuk meyakinkan juragan bahwa senyum saya sama sekali tidak ada kaitan dengan kapabilitasnya.

Kondisi sulit betapapun sakit tetap harus saya hadapi sekali lagi dengan senyum. Makin teguhlah keyakinan saya bahwa semangat juraganisme telah mendarah daging di lingkungan saya. Beberapa rekan sudah lama mengingatkan saya bahwa demi keselamatan karir di dunia sang juragan ini ada baiknya agar saya mulai berlatih menggulai kata-kata. Saya sangat berterimakasih atas perhatian rekan-rekan saya tersebut yang tampak prihatin dengan keadaan saya hahahaha, karena mendapat sorotan semacam ini dari juragan bukanlah pertama kali terjadi pada diri saya. Ceplas ceplos, ekspresionis, seenaknya sendiri dan tidak menghormati birokrasi (atau tata karma organisasi?) adalah beberapa hal yang melekat pada kehidupan sehari-hari saya. Tidak mengapa. Karena sesungguhnya yang ada dalam pikiran saya adalah bekerja sungguh-sungguh dan sepenuh hati yang terkadang membuat orang lain tertekan dan bahkan terluka oleh senyum saya hahahahaha. Setidaknya, sebelum jadi bos saya sudah tahu rasanya menjadi bawahan hahahaha

Akhirnya, jika memang senyum itu sudah tak tertahan lagi, saya sarankan carilah kondisi dan lokasi yang tepat:) Cheers

Superhero tahun 2010???
Yang saya ingat adalah tokoh Megamind, yakni tokoh dalam film yang berjudul sama dengan namanya. Film DreamWorks yang disutradarai oleh Tom McGrath ini seperti film kartun anak-anak lainnya: cerita sederhana, lucu dan berisi pesan moral.
Singkat cerita, Megamind bekerja siang malam menciptakan kerusuhan Metro City dengan alat-alat super canggihnya. Apa sih yang membuat Megamind menjadi jahat? Sejak kecil Megamind hidup berdampingan dengan Metro Man. Sama-sama berasal dari planet yang jauh dari bumi, namun nasib membawa jalur hidup yang berbeda bagi keduanya. Saat sampai di bumi Megamind jatuh di depan pintu penjara dan dibesarkan oleh para kriminal, sedangkan Metro Man dibesarkan oleh orangtua yang kaya dan penuh kasih sayang.
Sampai di sini sudah bisa di tebak bahwa Metromind menjadi penjahat dan Metro Man adalah pahlawan Metro City. Pada suatu titik sang pahlawan merasa bosan dengan kehidupannya menjadi pahlawan yang harus siap sedia menumpas kejahatan. Hingga tibalah momen di mana Metro Man dapat merancang kematian palsu atas dirinya dalam suatu pertarungan dengan Mega Mind. Sepeninggal Metro Man si penjahat menjadi kesepian dan tak bersemangat karena tak ada lagi yang mampu menghalangi kejahatannya. Kemudian muncullah ide menciptakan pahlawan baru Metro City yakni Titan. Pahlawan baru ciptaan Megamind sendiri ini ternyata tak seperti harapannya dan tibalah saat hati harus menentukan pilihan hidup menjadi pahlawan atau penjahat selamanya.
Manusia lahir ke dunia dengan membawa kebaikan. Namun begitulah hidup, kadang-kadang lingkungan lebih berperan membentuk kita dan menjauhkan kita dari nilai-nilai kebaikan yang melekat sejak kelahiran kita. Menjadi jujur, welas asih dan bermartabat menjadi barang langka melihat dunia kita bersama saat ini. Seperti halnya Megamind, dibutuhkan kemauan dan keberanian untuk mengubah nasib bahkan untuk menjadi kebalikan dari diri kita sebelumnya.

dalam ruang jeda

berhenti sejenak kemudian kembali berlari

Telah berkunjung

  • 983 pasang mata